Fahri Hamzah Sang Negarawan

FAHRI HAMZAH Sang NEGARAWAN

(i)
Pagi ini sosial media ramai dgn "kritik" terhadap Fahri Hamzah karena duduk di samping Setya Novanto di kursi pimpinan sidang paripurna setelah 3 pimpinan lainnya walk out ikut fraksinya

(ii)
Kritik terhadap Fahri Hamzah ramai di grup-grup WA struktur dan kader-kader PKS bahkan di grup-grup official PKS, opini yg dibangun adalah kekalahan kubu PT 0% gara-gara Fahri Hamzah, apalagi ada akhwat yg begitu emosional posting di sosial media dgn bahasa Fahri Hamzah pengkhianat. Massifnya opini yg menyudutkan Fahri Hamzah sepertinya ada mobilisasi khusus dr tentara-tentara digitalnya PKS...padahal hari ini ada event yg lebih penting daripada ngurusin Fahri Hamzah; yaitu aksi solidarita Palestina, kenapa jadi sibuk ngurusin Fahri Hamzah ya??? Viralin Fahri Hamzah lebih pentinf dr pada Palestina ya skrg???

(iii)
Peristiwa semalam sebenarnya peristiwa yg biasa saja dalam demokrasi Indonesia, gagal lobby dan kalah atau menang itu hal biasa, tidak perlu di kapitalisasi utk cari muka di depan rakyat, biasa aja kalee...

(iv)
Fahri Hamzah WO atau tidak yg jelas tidak merubah keputusan apapun, Fraksi yg mendukung PT 20% sudah jelas mayoritas, dan akan menang kalau voting...kenapa jadi Fahri Hamzah yg disalahin??? mikir dong ah tentara digitalnya PKS...

(v)
Bahkan kalau mau lihat sejarahnya qiyadah PKS tentang RUU Pemilu justru qiyadah DPP yg terombang ambing sikapnya...sejak awal PKS mengusulkan sistem tertutup, bahkan tim ahli PKS sampe buat 15 alasan kenapa Pemilu harus tertutup...tapi akhirnya pupus dg argumentasi tim Fraksi PKS yg di pimpin Jazuli...

(vi)
Apalagi kalau urusan Presiden Threshold, justru PKS yg getol tetap ada, misalnya di bulan Januari Presiden PKS berpendapat PT harus tetap ada...
Link :
http://news.metrotvnews.com/politik/akWwgJ4k-presiden-pks-logisnya-pilpres-pakai-presidential-threshold

(vii)
Bahkan di awal bulan Mei 2017, HNW selaku Wakil Ketua Majelis Syuro juga mengusulkan tetap ada Presiden Threshold 20%
Link :
http://news.metrotvnews.com/politik/akWwgJ4k-presiden-pks-logisnya-pilpres-pakai-presidential-threshold

(viii)
Bahkan Ketua Fraksi PKS sendiri mengusulkan Presiden Threshold 20-25%
Link :
http://pks.id/content/fpks-berharap-pemilu-2019-lebih-berkualitas-dan-demokratis

(ix)
Justru yang menarik adalah konsistensi seorang Fahri Hamzah yg menghendaki President Threshold 0%
Link :
http://news.okezone.com/read/2017/05/08/337/1686151/presidential-threshold-0-fahri-hamzah-itu-positif

(x)
Jadi kalo dilihat rekam jejak tentang RUU Pemilu terlihat siapa yang konsisten dari awal...kenapa tiba-tiba pada nyalahin Fahri Hamzah...??

(xi)
Trus ada juga tuh tulisan yg katanya kalau Fahri Hamzah ikut walk out maka sidang tidak sah karena cuma dipimpin oleh satu orang pimpinan....hellllloow...baca lagi UU MD3 dan tata tertib deh...andai benar itu masih bisa diperdebatkan tafsirnya, soalnya kehadiran biasanya patokannya absensi, cuma heran aja sama PKS kok jadi berharap Fahri Hamzah ikut kebijakan PKS katanya bukan kader PKS lagi...hellow....(link : https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/2936997/sohibul-iman-fahri-hamzah-bukan-pks-lagi)

(xii)
Terlepas dari gagalnya PT 0%, kehadiran Fahri Hamzah justru menunjukkan dia sbg negarawan sejati, karena Fahri Hamzah lebih melihat proses demokrasi ke depan...

(xiii)
Coba deh kalo semalem dead-lock dan gagal ambil keputusan ttg RUU Pemilu apa efeknya thd demokrasi kita...? Efeknya proses persiapan pemilu akan terhambat, padahal jadwal pengesahan sudah terlambat, KPU sbg penyelenggara pemilu kesulitan mempersiapkan Pemilu karena tdk ada kepastian hukum...

(xiv)
Keputusan semalam memberikan kepastian hukum, yg menolak hasil semalam langsung bisa mendaftarkan Judicial Review ke MK jadi jelas prosesnya seperti yg akan dilakukan oleh Yusril...

(xv)
Dalam keterangannya Fahri Hamzah juga menunjukkan kenegarawannannya dan pemahamannya thd demokrasi, 500-an pasal sudah aklamasi cuma tersisa 2 pasal terkait PT, artinya pembahasan yg lama di pansus hingga 500-an pasal tdk sia-sia hanya gara2 dua pasal yg dead-lock...RUU Pemilu utk kepentingan demokrasi atau partai politik doang sih???

(xvi)
Walk Out adalah hak demokrasi tetapi apa yg dilakukan oleh Fahri Hamzah yg memilih PT 0% tetapi tetap di kursi pimpinan adalah pilihan seorang negarawan, dia tahu bahwa suara dia tidak akan membatalkan keputusan, di satu sisi Fahri sdh tidak diakui oleh partainya, maka pilihan dia duduk di kursi pimpinan adalah pilihan wajar dan negarawan. Fahri Hamzah setia pada Setya Novanto? Tidak! Fahri Hamzah setia pada demokrasi, pada etika berdemokrasi...

(xvii)
Akhirnya patut diacungkan 4 jempol kepada PKS karena walk out semalam adalah walk out berkelas, walk out untuk kepentingan rakyat...bukan seperti walk out abal-abal karena ngga mau sidang paripurna di pimpin Fahri Hamzah...hehehe...

(xviii)
Dan kalau PKS serius untuk urusan PT 0% di tunggu kabar pasukannya utk segera judicial review.

No comments:

Post a Comment